BAB
I
PENDAHULUAN
1. Latar
Belakang
Hipotesis merupakan dugaan yang mungkin benar atau
mungkin saja salah. Hipotesis-hipotesis selalu merupakan petunjuk jalan bagi
kegiatan-kegiatan dalam perencanaan pola-pola penelitiannya, dimana data akan
dikumpulkan, teknik analisis, dan arah penyimpulannya. Pengetahuan ini sebagian
diambil dari hasil-hasil serta problematic-problematik yang timbul dalam
penyelidikan yang mendahului, dari renungan-renungan atas dasar
pertimbangan-pertimbangan yang masuk akal, atau pun dari hasil-hasil
penyelidikan eksploratif yang dilakukan sendiri.
2. Rumusan
Masalah
a. Apa
yang dimaksud dengan hipotesis?
b. Apa
saja bentuk-bentuk dari hipotesis?
c. Apa
saja karakteristik dari hipotesis?
3. Tujuan
a. Untuk
mengetahui maksud dari hipotesis.
b. Untuk
mengetahui bentuk-bentuk hipotesis.
c. Untuk
mengetahui karakteristik hipotesis.
BAB
II
PEMBAHASAN
1. Pengertian
Hipotesis
Perumusan hipotesis penelitian merupakan langkah
ketiga dalam penelitian, setelah peneliti mengemukakan landasan teori dan
kerangka berfikir. Tetapi perlu di ketahui bahwa tidak setiap penelitian harus
merumuskan hipotesis. Penelitian yang bersifat ekploratif dan deskriptif sering
tidak perlu merumuskan hipotesis.
Hipotesis merupakan jawaban sementara terhadap
rumusan masalah penelitian, dimana rumusan masalah penelitian telah dinyatakan
dalam bentuk kalimat pertanyaan.
2. Bentuk-bentuk
Hipotesis
a. Hipotesis
Deskriptif
Hipotesis deskriptif
merupakan jawaban sementara terhadap masalah deskriptif, yaitu yang berkenaan
dengan variable mandiri.
Contoh :
1) Rumus
masalah deskriptif
·
Berapa lama daya tahan berdiri karyawan
took lulusan SMK?
2) Hipotesis
deskriptif
Daya tahan berdiri
karyawan toko lulusan SMK sama dengan 6 jam perhari (Ho). Ini merupakan
hipotesis nol, karena daya than berdiri karyawan SMK yang ada pada sample
diharapkan tidak berbeda secara signifikan dengan daya tahan yang ada pada
populasi. (angka 6 jam/hari merupakan angka hasil pengamatan sementara).
Hipotesis alternatifnya
adalah : Daya tahan karyawan toko lulusan SMK ≠ 600 jam. “Tidak sama dengan”
ini bisa berarti lebih besar atau lebih kecil dari 600 jam.
3) Hipotesis
statistic (hanya ada bila berdasarkan data sampel)
Ho : µ = 6 jam/hari
Ha : µ ≠ 6 jam/hari
µ : adalah nilai rata-rata populasi yang di
hipotesiskan atau di taksir melalui sampel.
b. Hipotesis komparatif
Hipotesis komparatif
merupakan jawaban sementara terhadapa rumusan masalah komparatif. Pada rumusan
ini variabelnya sama tetapi populasi atau sampelnya yang berbeda, atau keadaan
ini terjadi pada waktu yang berbeda.
Contoh :
1) Rumusan
Masalah komparatif
Bagaimana prestasi
belajar mahasiswa perguruan tinggi x bila dibandingkan dengan perguruan tinggi
y ?
2) Hipotesis
komparatif
Berdasarkan rumusan
masalah komparatif tersebut dapat di kemukakan 3 model hipotesis nol dan alternative
sebagai berikut :
Hipotesis
Nol :
a) Ho
: tidak terdapat perbedaan prestasi belajar mahasiswa Perguruan Tinggi X dengan
Perguruan Tinggi Y; atau terdapat persamaan prestasi belajar antara mahasiswa
perguruan tinggi x dan y, atau
b) Ho
: prestasi belajar mahasiswa Pergururan Tinggi x lebih besar atau sama dengan
(≥) perguruan tinggi y (“lebih besar atau sama dengan”) = paling sedikit.
c) Ho
: prestasi belajar mahasiswa perguruan tinggi x lebih kecil atau sama dengan
(≤) perguruan tinggi y (“lebih kecil atau sama dengan” = paling besar).
Hipotesis alternative
a) Ha
: presatasi belajar mahasiswa perguruan tinggi x lebih besar (atau lebih kecil)
dari perguruan tinggi y.
b) Ha
: prestasi belajar mahasiswa perguruan tinggi x lebih kecil dari pada (<)
perguruan tinggi y.
c) Ha
: prestasi belajar mahasiswa perguruan tinggi x lebih besar daripada (≥)
pergururan tinggi y.
3) Hipotesis
statistic dapat dirumuskan sebagai berikut:
a) Ho
: µ¹ = µ²
Ha :µ¹≠µ²
b) Ho
:µ¹≥µ²
Ha :µ¹<µ²
c) Ha
:µ¹≤µ²
Ho :µ¹>µ²
c. Hipotesis
Asosiatif
Hipotesis asosiatif
adalah jawaban sementara terhadap rumusan masalah asosiatif, yaitu yang
menanyakan hubungan antara dua variable atau lebih.
1) Rumusan
Masalah Asosiatif
Adakah hubungan yang
positif dan signifikan antara kepemimpinan kepala sekolah.
2) Hipotesis
penelitian
Terdapat hubungan yang
positif dan signifikan antara kepemimpinan kepala sekolah dengan iklim kerja
sekolah.
3) Hipotesis
Statistik
Ho : ρ = 0, ----- 0
berarti tidak ada hubungan
Ha : ρ ≠ 0, ----- “
tidak sama dengan 0” berarti lebih besar atau kurang (-) dari 0 berarti ada
hubungan,
Ρ = nilai korelasi dalam formulasi
yang dihipotesiskan.
3. Karakteristik
hipotesis yang baik
a. Merupakan
dugaan terhadap keadaan variable mandiri, perbandingan keadaan variable pada
berbagai sampel, dan merupakan dugaan tentang hubungan antara dua variable atau
lebih.(pada umumnya hipotesis deskriptif tidak dirumuskan)
b. Dinyatakan
dalam kalimat yang jelas, sehingga tidak menimbulkan berbagai penafsiran.
c. Dapat
diuji dengan data yang dikumpulkan dengan metode-metode ilmiah.
BAB
III
PENUTUP
1. Kesimpulan
Perumusan hipotesis penelitian merupakan langkah
ketiga dalam penelitian, setelah peneliti mengemukakan landasan teori dan
kerangka berfikir. Tetapi perlu di ketahui bahwa tidak setiap penelitian harus
merumuskan hipotesis.
Bentuk-bentuk
Hipotesis
a. Hipotesis
Deskriptif
b. Hipotesis
komparatif
c. Hipotesis
asosiatif
2. Saran
Penulis menyadari bahwa isi dari makalah ini jauh
dari kesempurnaan. Untuk itu, penulis mengharapkan kritik atau saran yang dapat
dijadikan sebagai tambahan yang
membangun demi kesempurnaan makalah ini.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar